Rabu, 14 September 2011

Dana Pendidikan Anak Takalar


Tujuan
  1. Memastikan jaminan pendidikan yang cukup bagi anak – anak berprestasi dari keluarga miskin di Takalar
  2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berakhlakul kharimah bagi pembangunan Takalar di masa depan 
  3. Terciptanya kesadaran kritis dari berbagai pihak di Takalar untuk membebaskan Takalar dari keterpurukan social, budaya dan ekonomi
Penjelasan
Dana pendidikan untuk anak – anak Takalar ini adalah sebuah usaha social, nir laba serta independen yang diharapkan menjadi sebuah gerakan kolektip oleh masyarakat Takalar baik yang berdiam di Takalar maupun yang di luar Takalar dan atau pihak – pihak yang peduli dalam membangun sumber daya manusia Takalar di masa depan. Disamping itu juga dimaksudkan untuk membangun harmonisasi social diantara anggota masyarakat dan atau dengan pihak – pihak  lain yang selama ini cenderung semakin rapuh.

Indikasinya dapat ditemukan antara lain dengan semakin kurangnya saling kepedulian diantara anggota masyarakat dalam interaksi social dalam kehidupan sehari – hari dimana ada kecenderungan bahwa setiap orang akan sibuk memikirkan dirinya sendiri. Pola hubungan social yang selama ini telah terjalin baik di tengah masyarakat dan bahkan telah menjadi nilai – nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa ini (Makassar) telah mengalami pergeseran jauh dari akarnya. Maka diharapkan dengan adanya gerakan pengembangan dana pendidikan untuk anak – anak Takalar ini, akan menjadi benang merah yang akan menjalin kembali rasa solidaritas, ikatan emosional yang akhirnya berbuah kebersamaan dalam membangun sumber daya manusia melalui pendidikan yang pembiayaannya diusahakan bersama dalam sebuah badan pengelola yang disebut Badan Pengelola Dana Pendidikan Anak Takalar.

Gerakan ini didasari oleh minimnya SDM berkualitas yang berasal dari Takalar karena banyak diantara mereka yang tidak sempat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan  drop out dari pendidikan formal yang disebabkan oleh ketidakberdayaan orang tua baik secara social maupun ekonomi untuk memberikan pendidikan yang cukup terhadap  anak – anak mereka. Ketidakberdayaan secara social dimaksudkan antara lain kurangnya kesadaran orang tua, pengaruh lingkungan dan perkawinan dini, sedangkan ketidakberdayaan secara ekonomi antara lain kemiskinan dan ketidakmampuan memenuhi biaya – biaya yang harus ditanggung dalam kebijakan pendidikan.

Situasi seperti ini kalau dibiarkan berlarut – larut, akan mengakibatkan terjadinya stagnasi perkembangan peradaban dan loss generation bagi Takalar dan mungkin juga etnik Makassar (Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Selayar). Disadari atau tidak, sebenarnya gejala menuju kepada stagnasi peradaban dan loss generation telah terjadi. Indikasinya, dewasa ini kita sudah sangat kesulitan menemukan sosok – sosok cerdik pandai nan bijak dari kalangan etnik Makassar apalagi Takalar. Yang ada hanya politisi – politisi kelas local yang tentunya hanya sibuk memikirkan kelanggengan kekuasaan kelompok bukan tokoh – tokoh yang berpihak kepada kemuliaan peradaban dan harkat dan martabat kemanusiaan. Sesungguhnya apa yang coba digagas ini sangatlah relevan dengan tujuan ‘Millenium Development Goal’ yang salah satunya adalah Education for All..    

Mekanisme Pelaksanaan
Diawali dengan diskusi dan mengkritisi gagasan ini dengan pihak – pihak yang mempunyai kepedulian terhadap masa depan anak – anak Takalar yang tidak dapat akses kepelayanan pendidikan walaupun sebenarnya mempunyai potensi yang dapat dikembangkan secara optimal. Dari diskusi ini diharapkan terbangunlah sebuah komitmen dari pihak – pihak yang sepaham untuk sepakat melakukan sesuatu yang berarti bagi anak – anak khususnya Anak Takalar melalui program Dana Pendidikan Anak Takalar. Konsep ini terbuka dikritisi (ditambah atau dikurangi) untuk penyempurnaan dan seterusnya. Membangun komitmen dengan berbagai pihak dapat dilakukan melalui diskusi langsung bertatap muka maupun diskusi dengan menggunakan email atau web site Pemkab Takalar atau bahkan dalam sebuah lokakarya khusus agar sejak awal tujuan dari program ini dapat diketahui secara luas oleh masyarakat yang diharapkan pula dapat memberikan konstribusinya dalam mengembangkan program ke depan.

Dalam artian bahwa senantiasa disiapkan space untuk masyarakat agar dapat memberikan partisipasinya, sehingga mereka akan menjadi subyek sekaligus obyek dalam program. Setelah komitmen nyata telah diberikan oleh para pihak, maka dibentuklah sebuah badan independent yang akan menjadi pelaksana operasional. Namun sebelum badan ini dibentuk, disusun terlebih dahulu syarat – syarat seseorang dapat menjadi anggota badan pelaksana. Syarat – syarat tersebut sedapat mungkin melibatkan masyarakat dalam penyusunannya atau bahkan kalau dimungkinkan pengurus badan pengelola adalah orang – orang yang direkomendasikan oleh masyarakat luas karena keteladananya selama ini dalam sebuah rembug.

Setelah badan pengelola terbentuk,  pengurus (executive) akan menyusunan rencana kerja, tugas dan tanggungjawab dari masing – masing anggota. Setelah itu diberikanlah pelatihan – pelatihan yang relefan kepada pengurus yang bertujuan untuk meningkatkan skill dalam pengelolaan manajemen dari badan tersebut. Sebagai contoh pelatihan leadership, social marketing, analisa social, management organisasi dan lain – lain. Setelah pengelolanya sudah disiapkan, maka pengelola akan melakukan lokakarya dengan para pihak/masyarakat untuk menentukan kriteria anak – anak yang menjadi target group serta aturan main yang diperlukan seperti apakah dana tersebut bersifat hibah atau pinjaman. Kalau dipinjam bagaimana bentuk pengembaliannya apakah secara angsuran dengan bunga dst.

Begitu juga bagaimana merekrut calon donatur dan bagaimana menggalang konstribusi dari masyarakat luas termasuk bagaimana dengan badan hukum dari lembaga ini. Atau misalnya ada pemikiran lain untuk menanamkan modal yang ada pada investasi yang produktip dalam kurun waktu tertentu sehingga dana tersebut setiap saat akan berkembang terus menerus. Setiap keputusan – keputusan strategis yang akan diambil oleh pengelola diharuskan berkonsultasi sebelumnya dengan masyarakat. Sehingga terjadi transparansi dan akuntabilitas dari setiap keputusan yang diambil. Dan yang tak kalah pentingnya adalah terjadi proses pembelajaran di masyarakat yang akan membuat mereka mempunyai keterikatan emosional dan rasional terhadap lembaga ini.

Sumber Pendanaan
Untuk mengoperasionalkan program ini, tentunya dibutuhkan pendanaan yang mencukupi. Oleh karena itu upaya – upaya pendekatan terhadap seluruh pihak yang peduli terhadap pendidikan anak terus menerus dilakukan dengan menjelaskan kepada mereka baik individu, perusahaan bahkan pemerintah serta lembaga donor international tentang tujuan dari program ini dan memberikan jaminan penggunaan dana dengan tepat. Jaminan tersebut dapat berupa laporan keuangan secara terbuka yang setiap saat dapat di akses.

Sumber – sumber lain dapat diusahakan dari hasil pengembangan usaha – usaha kelompok yang sekian % keuntunganya dialokasikan untuk program ini. Bisa juga ditawarkan kepada perusahaan – perusahaan untuk menjadi donors, baik perusahaan yang berada di Takalar atau di sekitarnya yang mempunyai hubungan langsung dengan kehidupan masyarakat sehari – hari maupun perusahaan yang berada di luar yang mana perusahaan tersebut selama ini aktip melakukan kegiatan – kegiatan social sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibilty seperti Coca Cola, Djarun, Indofood dan sebagainya. Atau melalui bantuan pemerintah (pusat/kabupaten) untuk program pengentasan kemiskinan, subsisdi BBM dan lain – lain. Dan juga dengan melakukan promosi kepada individu – individu yang telah mempunyai reputasi di negeri ini. Mereka diajak untuk membangun masyarakatnya melalui program dana pendidikan untuk anak – anak miskin khususnya di Takalar. Akan tetapi akan lebih baik jika masyarakat juga dapat memberikan konstribusinya dalam bentuk iuran, sumbangan suka rela atau tabungan. Untuk menjamin penggunaan dana tepat sasaran, akan dilakukan audit oleh accounting public atau audit langsung oleh masyarakat.              

Badan Pengelola
Badan pengelola terdiri dari 5, 7 orang atau sesuai kebutuhan. Diantara mereka ada yang dipercayakan sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara serta anggota – anggota. Kepengurusannya dengan sistim periodisasi yang diputuskan dalam anggaran dasar dan anggran rumah tangga. Kriteria badan pengelola akan di konsultasikan dengan masayarakat akan tetapi kriteria umum dapat ditentukan sebelumnya seperti mempunyai track record yang baik di masyarakat, mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap anak – anak dan pendidikan, cakap dalam manajerial dan leadership dan seterusnya. Struktur badan pengelola agar memperhatikan keterwakilan unsure perempuan dan pluralitas. Terbebas dari nepotisme, kolusi dan korupsi serta intervensi dari kepentingan individu dan kelompok tertentu.

Target Group
Target group dari program ini secara umum adalah anak – anak yang berasal dari keluarga miskin (prioritas) agar mereka mendapatkan jaminan untuk tetap sekolah yang secara genetika dan bertempat tinggal di Takalar. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terbuka pemikiran lain misalnya digunakan untuk pengembangan program pendidikan lainnya misalnya subsidi kepada sekolah – sekolah di desa atau ke pendidikan anak usia dini. Batasan mereka mendapatkan bantuan dana pendidikan akan disesuaikan dengan kemampuan lembaga serta memperhatikan aspirasi yang berkembang atau bahkan akan diputuskan dalam musyawarah anggota atau dengan masyarakat.

Diharapkan jika perkembangannya memperlihatkan performa yang baik, tidak menutup kemungkinan dilakukan perluasan cakupan target group misalnya lintas kabupaten atau untuk anak – anak etnik Makassar atau bahkan untuk anak – anak SulSel jika sumber daya telah memungkinkan. Adapun kriteria anak yang layak untuk mendapatkan bea siswa antara lain : (1) berasal dari keluarga miskin tapi mempunyai prestasi tinggi (2) anak yatim dan yatim piatu yang berprestasi (3) genetika Takalar diprioritaskan – dirumuskan kemudian (4) atau mahasiswa (S1, S2, S3) yang melakukan riset khusus tentang pembangunan Takalar atau etnik Makassar (5) dst………

Penutup
Gagasan ini dicoba untuk diwacanakan kepada berbagai pihak, siapa nyana disuatu saat akan ada pihak yang tertarik untuk menjalankannya sehingga akan banyak anak – anak yang tertolong dari ketidakpastian akan masa depan menjadi manusia – manusia yang berguna bagi kelangsungan hidup bangsa ini khususnya anak – anak Makassar. Ini hanyalah sekadar wacana atau ide yang setiap saat terbuka untuk dikritisi dan dikembangkan lebih jauh demi penyempurnaannya.



Ditulis di Rembang – Jawa Tengah, 28 Maret 2006

Syamsu Salewangang Daeng Gajang
Jalan Adipati Honggodjojo No. 26
Rembang - Jateng