Selasa, 06 Maret 2012

Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat

                                

Tujuan :

  1. Memastikan proyek air bersih berjalan sesuai tujuan.
  2. Menjamin keberlanjutan program air bersih tetap dikelola dengan baik oleh masyarakat walaupun pendampingan dari LSM telah berakhir di desa tersebut.
  3. Meningkatkan dan mempertahankan akses keluarga miskin terhadap air bersih secara berkelanjutan.


Penjelasan

Social Preparation
Langkah pertama dalam proyek ini adalah melakukan persiapan social yang bertujuan agar seluruh anggota masyarakat dan pemerintah mengetahui tujuan proyek, kesiapan mereka berpartisipasi dalam proyek dan komitmen dari masyarakat untuk memelihara proyek tersebut agar dapat terus menerus dinikmati oleh masyarakat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah agar tertanam rasa kepemilikan dari masyarakat. Persiapan social dilakukan melalui pertemuan – pertemuan dengan kelompok – kelompok masyarakat seperti kelompok ibu – ibu, kelompok bapak – bapak dan tokoh masyarakat serta pemerintah. Bahkan dengan kelompok anak baik laki – laki maupun perempuan. Dari seramgkaian pertemuan tersebut terjadilah kesepakatan bahwa masyarakat akan bersungguh – sungguh untuk menyukseskan proyek tersebut dengan memberikan kontribusinya berupa tenaga, pikiran dan bahkan material jika saatnya dibutuhkan. Disamping itu juga dilakukan penyadaran – penyadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air dengan melakukan berbagai tindakan seperti penghutanan kembali atau kegiatan lain yang bertujuan untuk melakukan perlindungan terhadap sumber air seperti kegitan konservasi secara terintegrasi dengan peruntukkan lainnya.

Hal penting yang juga dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan air sebijak mungkin serta bagaimana mengoptimalkan fungsi air dalam kehidupan seperti kesehatan lingkungan dan tempat tinggal atau bagaimana air dapat digunakan untuk pengembangan tanaman obat dan tanaman gizi dengan menggunakan tanah pekarangan dan seterusnya. Hal lain yang juga perlu dipersiapkan sejak awal adalah bahwa kalau masyarakat menginginkan terus menerus menikmati air bersih ini maka sejak awal mereka diajak menghitung kira – kira berapa besar iuran yang harus mereka kontribusikan kepada Badan Pengelola. Iuran itu akan digunakan sebagai biaya operasional dan pemeliharaan serta tabungan untuk mempersiapkan penggantian instalasi ketika usia teknis dan ekonomis dari system ini sudah berakhir.  Jika perlu penghitungan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan sebanyak – banyaknya calon pemanfaat dan para pihak yang berkepentingan dengan system air bersih ini :

Berikut adalah contoh perhitungan iuran bulanan secara sederhana :

Estimasi :
Nilai proyek                : 75.000.000
Usia instalasi               : 5 tahun (60 months)
Beneficiaries               : 150 KK

Maka               = 75.000.000  
                           ---------------- = 500.000   x 1/60      
                                    150     


Iuran                = 3.300/kk/month

Artinya pada tahun ke enam masyarakat telah mengumpulkan dana sebesar Rp. 75.000.000 untuk mengganti instalasi tersebut karena diasumsikan usia ekonomis dan teknis telah mencapai 5 tahun sehingga instalasi tersebut dianggap telah aus, maka harus dilakukan penggantian system secara keseluruhan. Nilai Rp. 75.000.000 jelas merupakan bukan nilai pasti karena tentu nilai uang akan mengalami penyesuaian dalam kurung waktu 5 tahun itu misalnya inflasi, fluktuasi harga material dan biaya operasional lainnya yang sudah barang tentu akan berpengaruh terhadap penyesuaian harga. Ini dihitung secara bersama – sama dengan masyarakat sehingga mereka merasakan betul – betul menjadi pemilik sesungguhnya. Dengan demikian kita telah meminimalisir potensi konplik di antara mereka karena semuanya telah jelas dari awal.

Establishing a project committee
Setelah persiapan social dirasa telah cukup matang, maka dilanjutkanlah pada step selanjutnya yaitu pembentukan panitia proyek dalam suatu musyawarah. Panitia proyek tersebut dipilih oleh masyarakat secara demokratis sehingga mereka yang terpilih akan menyadari bahwa mereka adalah orang – orang yang dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi panitia proyek. Panitia proyek mempunyai struktur organisasi dimana setiap orang mempunyai tugas dan tanggungjawab masing – masing berdasarkan posisinya dalam struktur organisasi. Panitia proyek inilah yang akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama pekerjaan proyek. Pengelolaan kebutuhan proyek tersebut tentunya akan disesuaikan dengan mekanisme yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan proyek . Apakah pengelolaan oleh masyarakat sendiri atau dengan pembelian material oleh donatur. 

Akan tetapi biasanya jika proyeknya membutuhkan tenaga ahli dan peralatan dalam jumlah besar dengan jumlah dana yang besar, maka akan dikelola oleh lembaga donor pengadaan materialnya. Sedangkan masyarakat akan melakukan pekerjaan pemasangan material, atau mengkordinir tenaga kerja yang akan membantu. Setelah proyek selesai dan telah diterima oleh masyarakat, maka panitia proyek akan membuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk tanggungjawab panitia proyek dalam mengelola proyek tersebut. Pemilihan teknologi dan material yang akan digunakan dalam proyek melalui diskusi dengan panitia proyek agar mereka mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana mekanisme dan aturan main serta prinsip – prinsip kerja yang dianut oleh lembaga donor. Proses ini juga adalah dalam rangka melakukan transformasi tentang cara kerja yang professional yang terbebas dari KKN.  Setiap alasan – alasan yang melatarbelakangi sebuah keputusan dijelaskan secara terbuka dan transparan yang tentunya didukung oleh fakta – fakta yang rasional.    

Establishing a community water management body
Setelah semua pengerjaan fisik seperti instalasi pipa, pembangunan  bak – bak penampungan dan lain – lain telah rampung, maka proyek dianggap telah selesai. Maka tahap selanjutnya adalah pembentukan Badan Pengelola Air Minum (BPAM)  yang bertugas mengkordinir pemanfaatan air minum oleh keluarga dan masyarakat. BPAM dibentuk melalui musyawarah yang diikuti oleh anggota masyarakat seperti kelompok ibu – ibu dan kelompok bapak – bapak serta para tokoh baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat bahkan suara anak juga perlu dipertimbangkan. Mereka dipilih secara demokratis. BPAM akan menyusun rancangan AD/ART, program kerja dan lain – lain yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas organisasi. Struktur BPAM terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, teknisi dan seterusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam rangka memperkuat kapasitas organisasi, maka pengurus BPAM akan difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan managemen organisasi (leadership), bussines plan, administrasi keuangan, teknisi dan seterusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil – hasil kerja dari pengurus BPAM akan dipertanggungjawabkan pada pertemuan Rapat Anggota Tahunan. Rapat Anggota Tahunan ini adalah mekanisme pengambilan keputusan organisasi yang paling tinggi kedudukannya. RAT akan mengevaluasi kinerja pengurus dan sekaligus sebagai media untuk memutuskan program kerja dari pengurus BPAM. Masa bakti kepengurusan dan aturan main lainnya diatur dalam AD/ART.

Monitoring dan Evaluasi
Mekanisme monitoring dan evaluasi sebaiknya diatur dalam aturan main yang telah disepakati misalnya pertemuan pengurus sekali sebulan atau dua kali sebulan, dipersilahkan untuk mengaturnya sesuai kebutuhan. Yang pasti setiap tahun akan ada RAT yang akan menjadi media pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang dihadiri oleh sebanyak – banyaknya anggota.  

Penutup
Jika alur proses tersebut di atas telah dilakukan bersama dengan mereka, maka jangan lupa untuk melakukan refleksi dan penyegaran serta monitoring dan evaluasi secara bertahap. Hal ini dilakukan agar terjadi internalisasi prinsip – prinsip kerja yang sistimatis di kalangan pengurus yang akhirnya berimplikasi kepada penciptaan sumber daya manusia yang professional di masyarakat. Demikianlah inputs dari saya  sekedar berbagi pengalaman, siapa tahu ini dapat membantu teman – teman dalam memfasilitasi proses yang relative sama dengan pengalaman tersebut di atas. Sedangkan untuk penyempurnaan dari proses tersebut di atas silahkan teman – teman semua melakukannya di lokasi yang didampingi yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi. Selamat bekerja dan tetap sukses.   



Ditulis di Rembang – Jawa Tengah
Juli 2005.


Daeng Gajang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar